ANALISA PERHITUNGAN JENIS KERUSAKAN BEARING DALAM METODE PERAWATAN PREDIKTIF BERBASIS SINYAL GETARAN
TUGAS
TEKNIK PERAWATAN MESIN
ANALISA PERHITUNGAN JENIS KERUSAKAN BEARING DALAM
METODE PERAWATAN PREDIKTIF BERBASIS SINYAL GETARAN
Disusun Oleh:
Nama : Mochammad Resha
NPM : 24415237
Kelas : 3IC01
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Getaran adalah gerakan berisolasi dari
sistem mekanis serta kondisi-kondisi dinamisnya. Getaran dapat berupa benturan
yang berulang secara kontinyu atau dengan kata lain berupa gerakan tidak
beraturan atau acak. Pada sebuah mesin ideal prinsipnya tidak menghasilkan
getaran, karena seluruh energi diubah menjadi kerja. Namun, faktanya sebagian
energi terbuang menjadi getaran. Getaran terjadi akibat perpindahan gaya siklik
melalui elemen-elemen mesin yang saling beraksi satu sama lain dan energi disipasi
melalui struktur dalam bentuk getaran[2].
Pada bidang teknik mesin, kerusakan
atau keausan serta deformasi akan mengubah karakteristik dinamik sistem dan
cenderung meningkatkan energi getaran. Metode pengecekan pada masa lampau
dengan cara mendengarkan suara mesin dan menyentuh dikembangkan untuk
menentukan apakah mesin bekerja dengan baik atau tidak, namun metode ini tidak
lagi digunakan karena dua faktor yaitu; Pertama, Mesin-mesin modern dirancang
untuk berjalan secara otomatis, sehingga interaksi antara manusia dengan mesin
tidak lagi efektif dan ekonomis. Kedua, Mesin-mesin modern dirancang bekerja
pada putaran/kecepatan tinggi, sehingga getaran yang ditimbulkan sulit
dibedakan oleh alat indra pada manusia.
Oleh karena
itu untuk mengatasi masalah tersebut dikembangkan metode untuk mendeteksi jenis
kerusakan dan tingkat kerusakan bearing
dari karakteristik sinyal getarannya. Dalam pengaplikasiannya banyak digunakan
pada Condition Based Maintenance yang
ekonomis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Perawatan (Maintenance)
Perawatan
adalah suatu kegiatan untuk memelihara
dan menjaga fasilitas yang ada serta meperbaiki. Melakukan penyesuaian atau
pengantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi
agar sesuai dengan perencanaan yang ada[1].
Secara umum
perawatan yaitu serangkaian aktivitas bersifat
teknis dan administrative yang diperlukan untuk mempertahankan dan
menjaga suatu produk
atau sistem tetap
berada pada dalam kondisi
aman, ekonomis, efisien dan pengoperasian optimal.
Perawatan
memiliki peran penting dalam kegiatan produksi dari suatu perusahaan
yang menyangkut kelancaran produksi, volume
produksi serta agar
produk dapat diproduksi
dan di terima
konsumen tepat pada
waktunya dan menjaga
agar tidak ada waktu yang terbuang karena kerusakan
(downtime) pada mesin
sewaktu proses produksi
sehingga dapat meminimalkan biaya
kehilangan produksi.
2.1.1 Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Preventive Maintenance adalah
pemeliharaan yang dilakukan tejadwal, umunya secara periodik, dimana sejumlah
tugas pemeliharaan seperti inspeksi, perbaikan,
penggantian, pembersihan, pelumasan
dan penyesuaian dilaksanakan[1].
Program Preventive Maintenance (PPM) sangat
penting untuk sebuah efisiensi proses produksi yang efisien, andal dan aman.
Manfaat bersifat langsung dan substansial, termasuk: kualitas produk tinggi ,
umur mesin yang panjang, penghindaran penghentian kerja, keamanan tinggi,
semangat tinggi dan frustrasi lebih sedikit Ada lima persyaratan penting:
1)
Kepemimpinan
pimpinan puncak dan komitmen mutlak.
2)
Kepatuhan
dan disiplin PPM juga harus mengambil bagian dari jadwal dan kapasitas
penentuan.
3)
Proses
operator harus dilibatkandan melakukan pemeriksaan pemeliharaan harian.
4)
"Biaya
pemeliharaan yang benar", yaitu Beberapa kali perkiraan awal harus tuntas dipahami
oleh semua
5)
Praktek
PPM yang baik harus dilembagakan segera untuk memungkinkan fasilitas mencapai
efisiensi sistem produksi yang memberikan tinggi barang berkualitas tepat
waktu, setiap saat.
2.1.2
Perawatan Prediktif (Predictive
Maintenance)
Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance) adalah perawatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance) ini dapat
memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen mesin dalam waktu
tertentu dengan cara melakukan analisa perilaku mesin. Berbeda dengan perawatan
berkala (Periodic Maintenance) yang
dilakukan berdasarkan waktu (Time Based),
Predictive Maintenance lebih menitik
beratkan pada kondisi mesin (Condition
Based)[1].
Predictive
Maintenance merupakan terobosan baru dari Planned Maintenance dimana penggantian komponen/suku cadang
dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan yang digambarkan pada
gambar 2.1, hal ini dilakukan menjelang Wear
Out Period atau sebelum berakhirnya Useful
Life Period. Pada gambar 2.1 dijelaskan bahwa fase 1 (Burn In) merupakan waktu dimana suatu mesin memiliki keausan yang
cukup tinggi. Hal ini disebabkan bagian permukaan kerja dari alat masih kasar,
sehingga ketika terjadi kontak kerja dengan permukaan, permukaan kasar tersebut
menjadi halus.
Beberapa macam teknik
pemeliharaan prediktif, antara lain :
1)
Monitoring vibrasi (Vibration
monitoring)
Teknik
monitoring ini merupakan teknik paling
efektif untuk mendeteksi cacat mekanis pada rotating
machinery.
2)
Emisis akustik (Acoustic
emission)
Emisi
akustik ini dapat digunakan untuk mendeteksi, mencari, dan memonitor secara
kontinyu adanya keretakan dalam suatu struktur dan dalam pipa.
3)
Analisis minyak (Oil
analysis)
Minyak
pelumas dianalisis dan terjadinya keberadaan suatu partikel tertentu di dalam
cairan fluida tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi kerusakan pada bantalan
dan roda gigi.
4)
Analisis partikel (Particle
analysis)
Keausan
komponen mesin pada reciprocating
machinery, gearbox, atau
indikator hidrolik dapat menyebabkan adanya partikel-partikel yang aus.
5)
Pemantauan korosi (Corrosion
monitoring)
Pengukuran
ketebalan dilakukan dengan ultrasonic pada pipa-pipa, struktur lepas pantai dan
sebagainya.
2.2 Bantalan (Bearing)
2.2.1 Pengertian Bantalan
Bantalan
(Bearing) adalah bagian dari elemen
mesin yang berotasi dengan menumpu pada poros yang mempunyai beban, sehingga
putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan
mempunyai umur yang panjang. Bantalan berfungsi sebagai penumpu beban sebuah
poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan serta menjaga
poros agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau menjaga suatu komponen
bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya. Bantalan memegang peranan
sangat penting yaitu menjaga kinerja mesin tetap dalam kondisi baik, jika tidak
maka kinerja seluruh sistem pada mesin tidak dapat bekerja secara semestinya[3].
2.2.2 Klasifikasi Bantalan
Secara umum bearing dapat diklasifikasikan
berdasarkan arah beban dan berdasarkan konstruksi atau mekanismenya mengatasi
gesekan. Berdasarkan arah beban yang bekerja pada bantalan, bearing dapat
diklasifikasikan menjadi:
1) Bantalan Radial, berfungsi
menahan beban dalam arah radial.
2) Bantalan Aksial, berfungsi
menahan beban aksial.
3) Bantalan Kombinasi, berfungsi
menahan beban aksial dan radial.
Berdasarkan konstruksi atau
mekanisme mengatasi gesekan bantalan memiliki beberapa jenis antara lain :
1) Bantalan Luncur
Bantalan
luncur merupakan bantalan yang bekerja
menggunakan mekanisme sliding, dimana dua permukaan komponen mesin saling bergerak
relatif. Diantara kedua permukaan terdapat pelumas yang berfungsi untuk
mengurangi gesekan antara kedua permukaan luncur (Slider Bearing)[3].
2) Bantalan Gelinding
Bantalan gelinding merupakan bantalan yang bekerja menggunakan elemen rolling
untuk mengatasi gesekan antara kedua komponen yang begerak. Pada kedua
permukaan ditempatkan elemen gelinding seperti bola, taper, rol dan lainnya[3].
2.2.3
Bantalan Rol
Bantalan rol merupakan
jenis dari bantalan gelinding yang elemen penggeraknya berupa rol. Untuk bantalan bola
memiliki gesekan lebih rendah dibanding menggunakan rol. Pada bantalan rol
memiliki titik kontak beban yang lebih tinggi dibandingkan bantalan bola,
sehingga bantalan rol dapat mendukung kedua beban Radial (Tegak Lurus pada
poros) dan beban aksial (Paralel ke poros)[3] .
2.2.4 Double
Row Barrel Roller Bearings
Double
Row Barrel Roller Bearings merupakan jenis bantalan rol yang memiliki dua
buah baris elemen roller yang umumnya berbentuk bola pada cincin luarnya.
Bearing ini memiliki kapasitas beban radial dan aksial yang besar sehingga
dapat menahan beban kejut. Hal ini yang membuat desain dua baris elemen roller sering digunakan dibanding dengan
satu baris elemen roller yang hanya cocok
untuk beban radial yang rendah dan hampir tidak ada beban aksial[3].
2.2.5
Kerusakan Bantalan
Sebab akibat kerusakan atau cacat pada bantalan (Bearing) diantaranya adalah keretakan
bantalan, keausan, pemasangan yang tidak sesuai, pelumasan yang tidak
cocok, kerusakan dalam pembuatan komponen, diameter elemen gelinding yang
tidak sama. Getaran yang timbul tentu saja disebabkan oleh
adanya gaya kontak pada kerusakan tersebut. Pada bantalan ideal, besarnya gaya kontak akan
sama pada setiap elemen gelindingnya dan pada setiap posisi bola. Bila pada
bantalan bola terdapat kerusakan maka besarnya gaya kontak tidak lagi seragam.
Hal inilah yang menimbulkan getaran yang tidak beraturan. Komponen yang
terdapat pada bantalan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Salah satu jenis cacat (kerusakan) pada
bantalan yaitu cacat lokal. Cacat lokal adalah kerusakan yang ditandai adanya
goresan ataupun lubang pada lintasan dalam, lintasan luar dan bola. Sinyal yang
dibangkitkan akibat cacat lokal ini berupa impuls,
yaitu pada saat elemen rotasi bersentuhan dengan cacat lokal tersebut[4].
Berdasarkan harga frekuensi impuls (fi) yang digunakan
bergantung dari letak cacat lokal pada bantalan. Harga frekuensi impuls (fi) yang ditimbulkan oleh
bantalan dengan jumlah bola adalah sebagai berikut[4]:
1) Cacat Lokal pada
Lintasan Dalam (Inner Race)
Frekuensi eksitasi impuls akibat adanya cacat
lokal pada lintasan dalam bantalan disebut Ball
Pass Frequency Inner Race (BPFI), yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
2)
Cacat Lokal pada Lintasan Luar (Outer Race)
Frekuensi eksitasi impuls akibat adanya cacat lokal
pada lintasan luar bantalan disebut Ball
Pass Frequency Outer Race (BPFO), yang dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut:
3)
Cacat Lokal pada Bola Spin (Rolling Element)
Bila terdapat cacat pada bola, maka frekuensi impuls yang terjadi disebut Ball
Spin Frequency (BSF). Besarnya dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini :
4)
Cacat Lokal
pada Sangkar (Cage)
Frekuensi akibat
adanya cacat pada pemisah (cage)
disebut Fundamental Train Frequency
(FTF). Besarnya FTF dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini:
Keterangan
rumus :
Nb = Jumlah bola (Number of balls),
Fr = Frekuensi relatif antara inner race dan outer race ( Hz ),
Bd = Diameter bola (Ball
diameter) (mm),
Pd = Diameter Pitch (Pitch diameter) (mm)
Α = Sudut kontak (Contact angle) (º).
Jika geometri tidak diketahui , namun
jumlah bola dan kecepatan putar mesin diketahui , maka dapat digunakan rumus
sebagai berikut[4]:
2.3 Analisis Vibrasi
Analisis vibrasi digunakan untuk
menentukan pengoperasian peralatan dan kondisi mekanis peralatan. Pada analisis
getaran dapat mengidentifikasi perkembangan masalah sebelum masalah tersebut
menjadi sangat serius dan menyebabkan downtime
yang tidak terjadwal. Pemantauan getaran secara teratur dapat mendeteksi
bantalan yang tidak sempurna atau cacat, peralatan mekanik kendor atau roda
gigi yang rusak. Analisis getaran juga dapat mendeteksi ketidaklurusan (misaglinment) dan ketidakseimbangan (unbalance) sebelum kondisi ini dapat
mengakibatkan kerusakan pada bantalan atau pada poros[2].
Analisis getaran digunakan terutama
pada peralatan yang berputar seperti turbin uap dan turbin gas , pompa, motor,
kompresor, mesin kertas, dan lainnya. Sistem analisa getaran pada umumnya
terdiri dari empat bagian utama yaitu :
1)
Sinyal pickup
2)
Sinyal analyzer
3)
Software analisis
4)
Komputer untuk analisis dan penyimpanan data.
Bagian utama tersebut
dapat dikonfigurasikan membentuk sebuah indikasi online terus-menerus , sistim
analisis periodik dengan menggunakan peralatan indikator yang membuat satu rangkaian
transduser pada interval waktu yang telah ditentukan[2].
2.4 Pengolahan Sinyal Vibrasi
Pada dasarnya sinyal vibrasi merupakan
besaran fisik terhadap waktu yang variasi nilainya memuat informasi-informasi
tertentu kondisi suatu komponen mesin. Hasil analisis dari data sinyal vibrasi pada getaran mesin mengandung informasi yang
dibutuhkan untuk menentukan kondisi suatu kompoen mesin seperti, informasi
terkait kondisi mesin, informasi terkait letak kerusakan suatu mesin dan penyebab
kerusakan suatu komponen mesin[5].
Proses menganalisis sinyal getaran,
menguraikan data sinyal yang bertumpuk dan kompleks, merupakan cara yang paling
efektif. Dalam hal ini, ada dua proses analisis dasar, yang pada umumnya sering
digunakan dalam melakukan pengamatan, yaitu :
1)
Domain Frekuensi
Parameter yang mengacu
getaran sebagai simpangan dengan waktu, dimana memberikan gambaran fenomena
getaran secara fisik.
2)
Domain Waktu
Suatu parameter yang
mengacu getaran berupa amplitudo sebagai fungsi frekuensi, dimana merupakan
cara yang cocok untuk mengidentifikasi komponen-komponennya.
2.4.1 Domain Frekuensi
Secara praktiknya tidak ada
sinyal getaran yang keberadaanya langsung dalam domain frekuensi. Sinyal
getaran selalu terjadi dalam domain waktu tetapi untuk keperluan analisa sinyal
getaran yang dalam domain waktu ini dapat dikonversikan kedalam domain
frekuensi.
Domain frekuensi berpedoman pada
prinsip bahwa semua sinyal (bukan sinyal ideal) dapat dibangkitkan dengan
penjumlahan gelombang sinus. Prinsip ini dirumuskan oleh J.B. Fourier satu abad
yang lalu. Sebaliknya sembarang sinyal dapat diuraikan atas
komponen-komponennya yang berupa gelombang sinus, penting untuk dikemukakan
bahwa spektrum frekuensi sepenuhnya mewakili sinyal getaran. Tidak ada
informasi yang hilang karena konversi dari domain waktu ke domain frekuensi,
bila beda fase antar komponen juga disertakan[5].
2.4.2 Domain Waktu
Perubahan
simpangan suatu getaran terhadap waktu dapat diamati secara terinci dengan
grafik domain waktu. Amplitudo sinyal sebanding sengan massa tak balance dan
siklus berulang seiring dengan putaran. Sinyal ini sangat sederhana dan mudah
dianalisa. Dalam praktek, sinyal yang didapat akan sangat rumit.
Dengan melihat sinyal dalam domain
waktu tersebut sulit diturunkan masing-masing komponenya. Domain waktu
memberikan gambaran yang alamiah dari fenomena getaran, yang sangat berguna
untuk menganalisa sinyal impuls yang dihasilkan oleh bantalan atau roda gigi
yang rusak, atau sinyal dari bagian mesin yang kendor. Domain waktu berguna
untuk menunjukkan fase antara satu sinyal dengan lainya[5].
2.4.3 Amplitudo
Amplitudo adalah jarak
pengukuran skalar dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat
didefinisikan sebagai jarak terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang
sinusoide. Amplitudo biasanya digambarkan hubungannya terhadap waktu dan
frekuensi. Sehingga amplitudo dapat dideskripsikan hubungan antara laju amplitudo
terhadap perubahan waktu. Adapun menggunakan pendekatan yang berbeda dengan melihat
bagaimana mendapatkan hubungan amplitudo terhadap frekuensi[5].
2.4.4 Harmonik
Pada dasarnya harmonik adalah gejala
terbentuknya gelombang-gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan
perkalian bilangan bulat dengan frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi
harmonik yang timbul pada bentuk gelombang aslinya sedangkan bilangan bulat
pengali frekuensi dasar disebut angka urutan harmonik. Sebagai contoh,
frekuensi dasar suatu sistem memiliki gelombang sinyal getaran adalah 5 Hz,
maka harmonik keduanya adalah gelombang sinyal getaran dengan frekuensi sebesar
10 Hz dan seterusnya[5].
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam
perawatan bantalan atau bearing sering
menggunakan metode predictive maintenance, dimana seorang insinyur dapat
memprediksi kerusakan bearing dengan memanfaatkan sinyal vibrasi untuk dapat
melihat kecacatan dari bantalan tersebut melalui spektrum vibrasinya.
3.1 Studi Kasus
Pada studi kasus yang akan dilakukan
yaitu menghitung cacat yang terjadi pada Bearing
SKF-23138CC (Tending Side) dan Bearing SKF-23032CC (Drive Side) pada Paper Dryer nomor 25 Paper
Machine 2. Pengukuran vibrasi dilakukan dengan alat Emerson CSI 2130 Machinery Health Analyzer dengan posisi
horizontal, vertikal, dan aksial. Untuk penempatan sensor tranduser penerima
vibrasi diletakkan di bagian housing
bearing.
Dalam pengukuran ini di dapatkan dua
input vibrasi pada Bearing
SKF-23138CC pada posisi Tending Side (depan) dan Bearing SKF-23032CC pada posisi Drive Side (belakang). Namun pada
pengukuran ini dilakukan dari posisi Tending
Side, karena posisi Drive Side terdapat Open Gear yang berputar sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pengukuran. Berikut ini
spesifikasi bearing yang digunakan pada Paper Dryer No.25
3.2 Perhitungan Cacat Bearing
Untuk menganalisa
cacat pada Bearing SKF-23138CC dan Bearing SKF-23032CC dibutuhkan data-data
yang terlampir pada tabel dibawah ini.
Tabel
3.1 Data Perhitungan
Cacat Bearing SKF-23138CC
No
|
Data Fisik
|
Nilai
|
1
|
Jumlah Bola (
|
22
|
2
|
Diameter Bola ()
|
12,40 mm
|
3
|
Diameter Pitch (
|
101,24 mm
|
4
|
Sudut Kontak (α)
|
11,58°
|
5
|
Kecepatan Paper Machine 2 (
|
510 m/min
|
6
|
Diameter Dryer Roll (
|
1,5 m
|
Tabel
3.2 Data Perhitungan
Cacat Bearing SKF-23032CC
No
|
Data Fisik
|
Nilai
|
1
|
Jumlah Bola (
|
27
|
2
|
Diameter Bola ()
|
20 mm
|
3
|
Diameter Pitch (
|
202,9 mm
|
4
|
Sudut Kontak (α)
|
8,167°
|
5
|
Kecepatan Paper Machine 2 (
|
510 m/min
|
6
|
Diameter Dryer Roll (
|
1,5 m
|
3.2.1 Bearing
SKF-23138CC
a). Fundamental Train Frequency (FTF
b)
Ball Spin Frequency (BSF)
c)
Ball Pass Frequency Outer (BPFO)
d)
Ball Pass Frequency Inner (BPFI)
3.2.2 Bearing SKF-23032CC
a)
Fundamental Train
Frequency (FTF)
b)
Ball Spin Frequency (BSF)
c)
Ball Pass Frequency Outer (BPFO)
d)
Ball Pass Frequency Inner (BPFI)
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah
selesai melakukan analisa getaran pada Bearing
SKF-23138CC dan Bearing SKF-23032CC
pada Paper Dryer No.25 Paper Machine 2 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Kerusakan pada
bantalan di Paper Dryer No.25 Paper Machine 2 dapat dideteksi dengan
menggunakan metode analisa vibrasi.
2.
Kerusakan pada
cangkang (FTF) pada Bearing SKF-23138CC akan timbul dengan nilai frekuensi
impuls 0,44 Orders dan pada Bearing SKF-23032CC timbul dengan frekuensi impuls
0,451 Orders.
3.
Kerusakan
lintasan dalam (BPFI) pada Bearing
SKF-23138CC akan timbul dengan nilai frekuensi impuls 4,020 Orders dan pada Bearing SKF-23032CC timbul dengan
frekuensi impuls 5,024 Orders.
4.
Kerusakan
lintasan luar (BPFO) pada Bearing SKF-23138CC
timbul dengan nilai frekuensi impuls 9,680 Orders dan pada Bearing SKF-23032CC timbul dengan frekuensi impuls 12,18 Orders.
5.
Kerusakan
lintasan dalam (BPFI) pada Bearing
SKF-23138CC akan timbul dengan nilai frekuensi impuls 12,32 Orders dan pada Bearing SKF-23032CC timbul dengan
frekuensi impuls 14,82 Orders.
Belum Pernah Dapat Jackpot Slot? Cobalah Bermain Slot Kami...
ReplyDeleteWinning303.org
Rasakan Jackpot Setiap Hari...Dapatkan Juga Bonus Rollingan Setiap Hari....
Seru Bukan??? Yang Pastinya Anda Tidak Akan Berpaling Lagi...
Mainkan Permainan Lainnya Dengan 1 User ID Saja...
1. Live Casino
2. Poker
3. Sportsbook
4. Lottery/Togel
5. Sabung Ayam
Bonus Slot meliputi :
Bonus New member 15%
Bonus Deposit harian 10%
Bonus Rolingan 0.7% setiap hari
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online
Belum Pernah Menang Di Agen Poker Manapun?? Jangan Kecewa..Yuk cobain Donaco Poker...
ReplyDeletePermainan Boleh Sama..Hokinya Beda Boss...
Yakin Cuma Baca Doank??
Hubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : +6281333555662
Sering Kalah Bermain Poker atau Permainan Lain?? Butuh Konsultasi Seputar Poker atau Permainan Lain Agar Menang Terus??
ReplyDeleteDapatkan Trik dan Tips Jitu dari Donaco Poker...
Cukup Daftar menjadi Member saja..!!
Pendaftaran Gratis!!
Dapatkan Info Freechip Terbaru Dari Donaco Poker..
Nikmati juga kemudahan dalam bertransaksi menggunakan OVO Pay Donaco Poker...
Dapatkan Juga
- Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
- Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
- BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
- BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
- BONUS KEJUTAN LAINNYA
Hubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : 0813 3355 5662
Bagaimana jika jenis bearing yang dibutuhkan tidak tersedia, bagaimana mencari persamaan dari bearing tersebut?
ReplyDeleteThanks